Kamis, 27 September 2012

Tulisan 2 (Bahasa Indonesia)



NIKMATNYA SEDEKAH

“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka,,” (At-Thalaq: 2-3)
Postingan ini terutama sebagai pengingat bagi diri saya sendiri. Betapa saya malu setelah membaca kisah dari tukang becak di bawah ini, yang kadangkala diri ini untuk bersedekah saja terasa sulit, lebih-lebih jika kondisi keuangan kita lagi mepet *pemikiran standar dari ibu rumah tangga*.. (astaghfirullahalladziim).. padahal sarana untuk bersedekah itu banyak sekali..
‘Adi bin Hatim z berkata, “Rasulullah n bersabda:
اِتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ، فَمَنْ لَـمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ
“Jagalah kalian dari api neraka, walaupun dengan bersedekah sepotong kurma. Namun siapa yang tidak mendapatkan sesuatu yang bisa disedekahkannya maka dengan (berucap) kata-kata yang baik.” (HR. Al-Bukhari no. 6023 dan Muslim no. 2346)
hadits yang disampaikan oleh Abu Dzar z, Rasulullah n bersabda:
تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيْكَ صَدَقَةٌ
“Senyumanmu di wajah saudaramu (seagama) adalah sedekah.” (HR. At-Tirmidzi no. 1956, dishahihkan Asy-Syaikh Albani t dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi dan Ash-Shahihah no. 572)
hadist dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sesungguhnya beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Setiap ruas jari salah seorang di antara kalian wajib untuk disedekahi setiap hari. Maka setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, mengajak kepada kebaikan adalah sedekah, dan mencegah dari kemungkaran juga sedekah. Dan semua itu bisa tercukupi (setara) dengan dua raka’at yang dia lakukan di waktu Dhuha.” HR. Muslim 720
Padahal, sebagai kaum wanita.. Rasulullah -sholallahu ‘alaihi wasallam- telah memperingatkan agar kita banyak bersedekah, karena mayoritas dari penghuni neraka adalah wanita :’(
Sebagaimana pengabaran Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu berikut ini, “Dalam satu hari raya, Idul Adha atau Idul Fithri, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar menuju mushalla (tanah lapang). Beliau melewati para wanita, maka beliau bersabda:
يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ تَصَدَّقْنَ، فَإِنِّي أُرِيْتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ “Wahai sekalian kaum wanita, bersedekahlah. Karena diperlihatkan kepadaku mayoritas penduduk neraka adalah kalian.” (HR. Al-Bukhari no. 304)
Smoga petikan artikel di bawah ini bisa mengasah empati dan memotivasi kita untuk bisa lebih banyak lagi berbagi dengan orang lain, insya Allah..
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (Yaitu) orang-orang yag menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun di waktu sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya, dan itulah sebaik-baik pahala orang yang beramal.” (QS Ali Imron: 133-136).
**********
Sebuah kisah nyata dari Yogyakarta, Tukang becak itu ingin sekali bersedekah setelah mendengarkan sebuah pengajian, namun dia tau kondisinya yang tidak mungkin bersedekah dengan uang, maka dia menemukan sebuah ide untuk bersedekah. Yaitu dia berjanji setiap hari jumat dia akan mengantarkan siapapun yang pakai jasanya tanpa meminta imbalan.. Ikhlas dia akan mengantarkan siapapun orangnya hari itu, demi niatnya bersedekah pengganti harta adalah tenaga.. Bukan hanya “senyum” semata seperti kita.
Stasiun Tugu Jogja..
Seorang pengusaha sukses dari Jakarta sedang ingin bernostalgia dengan masa lalunya, dengan naik kereta dia turun di stasiun Tugu, dia ingin santai berkeliling Jogja dengan naik becak. Kebetulan tukang becak itu ada didepannya..
“antarkan saya keliling kota pak, baru nanti menuju hotel” pinta pengusaha itu.
“monggo ndoro” jawab tukang becak itu girang, pagi2 sudah dapat rejeki.
Mereka berkeliling kota, berhenti di beberapa tempat yg diminta si pengusaha. Sampai akhirnya menjelang siang mereka menuju sebuah hotel.
Ketika si pengusaha turun dari becak, dan akan membayar tiba-tiba sayup terdengar suara adzan Dzuhur dari masjid. Si tukang becak tersentak, dia tiba-tiba ingat kalau hari ini adalah hari Jumat! Setengah hatinya menangis dia ingin membatalkan niatnya bersedekah di hari jumat, setelah seharian lelah mengantarkan keliling kota, ada rejeki yang banyak di depan mata. Sementara setengah hatinya lagi “nggondeli” menahan agar dia tetap meneruskan niatnya..
Dengan halus tukang becak itu berkata..
“Bapak, terimakasih untuk pemberian bapak, tapi saya tidak bisa menerimanya karena hari ini hari Jumat.. Saya sudah berjanji setiap hari jumat siapapun yang naik becak saya tidak saya pungut bayaran, saya ingin niat sedekah saya tidak luntur karena uang ini..”
Si pengusaha terkejut mendengarnya, setelah seharian mandi keringat mengantarkannya keliling kota, dengan nafas yang ngos-ngosan, tukang becak ini masih sanggup mempertahankan niat yg sudah diucapkan hatinya…
Dengan mata berkaca-kaca, pengusaha itu berkata,
“Pak, saya akhirnya menemukan jawabannya! Entah mengapa minggu ini hati saya gelisah, saya seperti ditunjukkan jalan untuk kembali ke Jogja bukan hanya untuk bernostalgia, tapi juga menguatkan niat saya. Tahun ini saya akan naik haji pak, dan saya belum menemukan siapa orang yang akan menemani saya berangkat ke tanah suci. Dan hari ini saya ditunjukkan oleh Allah langsung, dengan kebersihan hati bapak, dengan niat bersih saya ingin bapak yang menemani saya naik haji tahun ini. Semua biaya dan surat-surat akan saya urus segera, mari pak kita menghadap Allah bersama-sama…”
Gantian si tukang Becak yang terbengong-bengong… Lalu nangis “ngguguk” mendengar ajakan si pengusaha. Jika Allah berkehendak, orang yang memiliki energi yang sama akan dipertemukan di jalan yang tidak disangka-sangka.. Min haiztsu la Yahtasib..

SUMBER :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar