Psikologi adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental.
Psikologi merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja.
Sebab, pada awalnya psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat
tentang jiwa manusia. Menurut plato dalam buku Psikologi Umum oleh
Kartini Kartono pada tahun 1996, psikologi berarti ilmu pengetahuan yang
mempelajari sifat, hakikat, dan hidup jiwa manusia (psyche = jiwa ; logos = ilmu pengetahuan).
Jiwa secara harfiah berasal dari perkataan sansekerta JIV, yang berarti lembaga hidup (levensbeginsel), atau daya hidup (levenscracht).
Oleh karena jiwa itu merupakan pengertian yang abstrak, tidak bisa
dilihat dan belum bisa diungkapkan secara lengkap dan jelas, maka orang
lebih cenderung mempelajari “jiwa yang memateri” atau gejala “jiwa yang
meraga/menjasmani”, yaitu bentuk tingkah laku manusia (segala aktivitas,
perbuatan, penampilan diri) sepanjang hidupnya. Oleh karena itu,
psikologi butuh berabad-abad lamanya untuk memisahkan diri dari ilmu
filsafat.
Perkataan tingkah laku/perbuatan mempunyai pengertian yang luas sekali.
Yaitu tidak hanya mencakup kegiatan motoris saja seperti berbicara,
berjalan, berlari-lari, berolah-raga, bergerak dan lain-lain, akan
tetapi juga membahas macam-macam fungsi seperti melihat, mendengar,
mengingat, berpikir, fantasi, pengenalan kembali, penampilan emosi-emosi
dalan bentuk tangis, senyum dan lai-lain.
Kegiatan berpikir dan berjalan adalah sebuah kegiatan yang aktif.
Setiap penampilan dari kehidupan bisa disebut sebagai aktivitas.
Seseorang yang diam dan mendengarkan musik atau tengah melihat televisi
tidak bisa dikatakan pasif. Maka situasi dimana sama sekali sudah tidak
ada unsur keaktifan, disebut dengan mati.
Pada pokoknya, psikologi itu menyibukkan diri dengan masalah kegiatan
psikis, seperti berpikir, belajar, menanggapi, mencinta, membenci dan
lain-lain. Macam-macam kegiatan psikis pada umumnya dibagi menjadi 4
kategori, yaitu: 1) pengenalan atau kognisi, 2) perasaan atau emosi, 3)
kemauan atau konasi, 4) gejala campuran.
Namun hendaknya jangan dilupakan, bahwa setiap aktivitas
psikis/jiwani itu pada waktu yang sama juga merupakan aktifitas
fisik/jasmani. Pada semua kegiatan jasmaniah kita, otak dan perasaan
selalu ikut berperan ; juga alat indera dan otot-otot ikut mengambil
bagian didalamnya.
Penyelidikan terhadap organ-organ manusia digolongkan dalam ilmu
fisiologi. Yaitu meneliti peranan setiap organ dalam fungsi-fungsi
kehidupan seperti meneliti segala sesuatu tentang mata, ketika subyek
bisa melihat dan juga meneliti pengaruh kerja otak untuk mengkoordinir
semua perbuatan individu guna menyesuaikan dengan lingkungnnya. Jika
fungsi segenap organ dan tingkah laku banyak dijelaskan oleh fisiologi,
maka masih perlukah bidang keilmuan psikologi?
Fisiologi memberikan penjelasan macam-macam tingkah laku lahiriah
yang menjasmani sifatnya. Sedang manusia merupakan suatu totalitas
jasmaniah rokhani. Semua bentuk dorongan dan impuls dalam diri manusia
yang menyebabkan timbulnya macam-macam aktifitas fisik dan psikis,
dijelaskan oleh psikologi. Misalnya, jika seseorang menaruh rasa
semangat yang tinggi , ketika ia mengahadapi suatu masalah tertentu maka
ia akan menaggapi masalah itu dengan semangat untuk menyelesaikannya.
Sumber : http://www.psikologizone.com/pengertian-ilmu-psikologi/0651110
Tidak ada komentar:
Posting Komentar